
Lembaga Sensor Film (LSF) terus mendorong peningkatan literasi media
Jakarta — Lembaga Sensor Film (LSF) terus mendorong peningkatan literasi media di tengah derasnya arus konten visual yang dikonsumsi masyarakat. Dalam rangka memperkuat peran edukatifnya, LSF kini mengembangkan pendekatan sensor berbasis literasi, bukan sekadar pelabelan atau pemotongan.
Ketua LSF menyatakan bahwa penonton Indonesia harus menjadi konsumen yang sadar, bukan pasif. "Kami ingin masyarakat paham mengapa sebuah adegan perlu disensor, dan bagaimana itu berdampak pada psikologi penonton," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (26/5).
Program literasi ini mencakup pelatihan bagi guru, pelajar, dan komunitas film. Selain itu, LSF mulai bekerja sama dengan platform digital agar edukasi sensor tidak hanya berhenti di bioskop, melainkan menjangkau streaming dan media sosial.